Aku adalah apa yang kucari
meski tak tahu apa yang benar-benar aku
aku berpikir maka aku berjarak
merasa bahwa aku ada di ujung pandang
mencari yang aku tahu pernah ada
mengingat yang aku tahu belum ada
membayangkan yang aku tahu bukan aku
Gelisah jadinya mencari aku
membentang pada jarak terjauh
menghimpit menutup jarak
tak juga tahu apa yang dicari
hanya sesaat terlelap nyatakan aku
terbuai yang aku cari
tunggu saatnya bahwa itu bukan aku
Aku terus mencari
bertumpu pada apa yang dicari
berapa banyak yang aku tahu tak sesuai
karena aku tak tahu yang benar-benar aku
berdamai hanya sesaat terlihat yang kucari
ada bagian yang benar-benar aku tak tahu
aku menjadi tahu bahwa aku bukanlah milikku
Banjarbaru, 22 Juli 2009
Mencari sejatinya aku diantara ke-aku-an, begitukah?
HEB : Boleh saja … apapun itu
paling susah memang mengenali aku, mas ben. jadi ingat kisah dewa ruci saat bima harus mencari kesejatian dirinya di tengah kedalaman samudra.
HEB : Benar Pak … terkadang kita hanya merasa bahwa kita mengenali “aku”
kalau mau tau siapa aku, tanya pada musuhku.
tapi harap-harap nggak punya musuh, mas ben. hehe…
HEB : Tanya sama musuh … hanya sebagian, tapi yang jelas lebih sulit mencari musuhmu hahahaa …
Jd ingat sm bang Adi Yosi, bang Irfan dan ka Ben wkt belajar sm Tommy F Awuy…..aku adalah aku…..dgn segala keniscayaanku…dgn segala kebingunganku….dgn segala keakuanku….dgn segala kelebihan & kekuranganku……
HEB : Hahaha … yang belajar filsafat … mulailah dengan kebingungan
sedih
HEB : hmmmmm … terkadang rasa sedih dapat memperjelas kebahagiaan
Assalamulaikum pak… Kunjungan kenegaraan…. Lama sekali tak bersua pak…
HEB : Waalaikum salam … jadi disibukkan dengan urusan kenegaraan, lama tak bersua, semoga sukses selalu.
aku tetap akan menjadi aku
tak akan menjadi dia
HEB : yap, repot kalau menjadi dia hahaha …
Ya aku adalah aku yang ada
ada dalam ada pada ada karena ada
adanya aku karena Dia ada
selama Dia ada aku ada
seperti juga adanya tiada
tiada adalah ada yang tidak ada
dan bukan Dia
aku bukanlah Dia
Dia bukanlah aku
aku dan dia ada
karena ada karena Dia
Dia yang ada
Assalaamu’alaikum…
Akhirnya aku menjumpai dia dan dia di sini….he…he…tapi aku tidak pernahpun berjumpa dia dan dia hingga kini atau mungkin selamanya. (maksud saya jumpa saudara HEB juga Tuan Ersis…)
Gimana ni…indahnya bicara tentang…mencari aku….dari Saudara HEB. kenapa ideanya susah sangat bagi saya untuk hal semudah ini ya…mencipta puisi….tidak semudah mencari rangkai kata yang indah. pada hal saya boleh, tapi saya tidak mampu mempuitiskan dalam bentuk sajak. Salam hangat selalu. Musim panas dan hujan berselang seli di Malaysia. musim demam dan batuk juga menyusul menyeri kebisingan semua kehidupan di sarwajagat Malaysia.
HEB : Wa’alaikum salam ….
Mungkin Siti F Ahmad hanya belum mau saja merangkai kata … jika sudah merangkai kata tentu menjadi ungkapan yang indah, jauh lebih indah … Salam hangat selalu.
Wah mantap puisinya, itu puisi kejujuran yang berani menyatakan aku bukanlah aku, makna yang lebih dalam gimana ya….
HEB : Gali terus … tambah dalam.
aku percaya
maka aku akan melihat keajaiban
iman adalah mata yang terbuka
mendahului datangnya cahaya
dan
saat mataku terbuka
yang aku tahu
Allah bersamaku…
HEB : Yap, percaya …. itu sudah tertulis.
Assalamualaikum,,
puisi yang sangat indah Pak, sampai2 saya latah tuk menulis tentang aku juga di sini (maaf ya Pak :)….
sudah lama sekali tak berkunjung ke rumah Pak HEB,,
banyak ilmu berharga yang terlewatkan,,,
maklum, sering ga dapat jatah di warnet pak 🙂
HEB : Selalu ada jalan untuk sebuah silaturahmi, terima kasih menyempatkan mampir. Salam