PUISI (13): MENCARI AKU


Aku adalah apa yang kucari

meski tak tahu apa yang benar-benar aku

aku berpikir maka aku berjarak

merasa bahwa aku ada di ujung pandang

mencari yang aku tahu pernah ada

mengingat yang aku tahu belum ada

membayangkan yang aku tahu bukan aku

Gelisah jadinya mencari aku

membentang pada jarak terjauh

menghimpit menutup jarak

tak juga tahu apa yang dicari

hanya sesaat terlelap nyatakan aku

terbuai yang aku cari

tunggu saatnya bahwa itu bukan aku

Aku terus mencari

bertumpu pada apa yang dicari

berapa banyak yang aku tahu tak sesuai

karena aku tak tahu yang benar-benar aku

berdamai hanya sesaat terlihat yang kucari

ada bagian yang benar-benar aku tak tahu

aku menjadi tahu bahwa aku bukanlah milikku

Banjarbaru, 22 Juli 2009

Published by HE. Benyamine

Langit yang sama, bumi yang sama, meskipun berada di sisi kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan.

12 thoughts on “PUISI (13): MENCARI AKU

  1. paling susah memang mengenali aku, mas ben. jadi ingat kisah dewa ruci saat bima harus mencari kesejatian dirinya di tengah kedalaman samudra.

    HEB : Benar Pak … terkadang kita hanya merasa bahwa kita mengenali “aku”

  2. kalau mau tau siapa aku, tanya pada musuhku.

    tapi harap-harap nggak punya musuh, mas ben. hehe…

    HEB : Tanya sama musuh … hanya sebagian, tapi yang jelas lebih sulit mencari musuhmu hahahaa …

  3. Jd ingat sm bang Adi Yosi, bang Irfan dan ka Ben wkt belajar sm Tommy F Awuy…..aku adalah aku…..dgn segala keniscayaanku…dgn segala kebingunganku….dgn segala keakuanku….dgn segala kelebihan & kekuranganku……

    HEB : Hahaha … yang belajar filsafat … mulailah dengan kebingungan

  4. Assalamulaikum pak… Kunjungan kenegaraan…. Lama sekali tak bersua pak…

    HEB : Waalaikum salam … jadi disibukkan dengan urusan kenegaraan, lama tak bersua, semoga sukses selalu.

  5. Ya aku adalah aku yang ada
    ada dalam ada pada ada karena ada
    adanya aku karena Dia ada
    selama Dia ada aku ada
    seperti juga adanya tiada
    tiada adalah ada yang tidak ada
    dan bukan Dia
    aku bukanlah Dia
    Dia bukanlah aku
    aku dan dia ada
    karena ada karena Dia
    Dia yang ada

  6. Assalaamu’alaikum…

    Akhirnya aku menjumpai dia dan dia di sini….he…he…tapi aku tidak pernahpun berjumpa dia dan dia hingga kini atau mungkin selamanya. (maksud saya jumpa saudara HEB juga Tuan Ersis…)

    Gimana ni…indahnya bicara tentang…mencari aku….dari Saudara HEB. kenapa ideanya susah sangat bagi saya untuk hal semudah ini ya…mencipta puisi….tidak semudah mencari rangkai kata yang indah. pada hal saya boleh, tapi saya tidak mampu mempuitiskan dalam bentuk sajak. Salam hangat selalu. Musim panas dan hujan berselang seli di Malaysia. musim demam dan batuk juga menyusul menyeri kebisingan semua kehidupan di sarwajagat Malaysia.

    HEB : Wa’alaikum salam ….
    Mungkin Siti F Ahmad hanya belum mau saja merangkai kata … jika sudah merangkai kata tentu menjadi ungkapan yang indah, jauh lebih indah … Salam hangat selalu.

  7. Wah mantap puisinya, itu puisi kejujuran yang berani menyatakan aku bukanlah aku, makna yang lebih dalam gimana ya….

    HEB : Gali terus … tambah dalam.

  8. aku percaya
    maka aku akan melihat keajaiban
    iman adalah mata yang terbuka
    mendahului datangnya cahaya
    dan
    saat mataku terbuka
    yang aku tahu
    Allah bersamaku…

    HEB : Yap, percaya …. itu sudah tertulis.

  9. Assalamualaikum,,

    puisi yang sangat indah Pak, sampai2 saya latah tuk menulis tentang aku juga di sini (maaf ya Pak :)….

    sudah lama sekali tak berkunjung ke rumah Pak HEB,,

    banyak ilmu berharga yang terlewatkan,,,

    maklum, sering ga dapat jatah di warnet pak 🙂

    HEB : Selalu ada jalan untuk sebuah silaturahmi, terima kasih menyempatkan mampir. Salam

Leave a reply to coey_paringin Cancel reply