PENANGGULANGAN PENYAKIT LAYU PISANG KALSEL


Oleh: HE. Benyamine

Penyakit layu pisang yang sejak beberapa tahun lalu sudah menyerang pisang di Kalsel, yang seharusnya mendapatkan perhatian yang serius dan sungguh-sungguh dari pemerintah daerah, karena sangat merugikan para petani dan bisa merusak komoditas pisang Kalsel, hingga saat ini tidak begitu jelas bagaimana perkembangannya. Petani pisang di Kabupaten Banjar sudah mengalami kerugian karena komoditas pisang terserang penyakit ini, yang mana hal ini bisa terjadi dengan petani di daerah lainnya karena kecepatan penyebaran penyakit layu pisang ini.

Pisang Kepok Berpenyakit Layu Pisang

Penyebaran penyakit layu pisang ini begitu cepat, bisa mencapai 100 km per tahun, melalui tanah, peralatan pertanian, aliran air permukaan (water run-off), dan penularan melalui serangga (insect transmissible). Penyebaran dapat lebih cepat bila masyarakat umum dibiarkan tidak menyadari tentang penyakit layu pisang ini, tanpa adanya informasi dari dinas terkait akan adanya bahaya terhadap musnahnya komoditas pisang, karena masyarakat secara tidak langsung bisa menjadi agent penyebaran penyakit layu pisang melalui peralatan dan bagian-bagian pisang yang dibuang sembarangan.

Batang Pisang terkena Penyakit Layu Pisang

Pemerintah daerah (provensi dan kabupaten/kota) yang melakukan penelitian, melalui kerjasama dengan institusi Perguruan Tinggi, baru Kabupaten Banjar yang terekspos melakukannya; terlepas hasil penelitian itu sesuai dengan yang diharapkan atau tidak, tentu perlu terus dilakukan. Masalah penyakit layu pisang tidak terbatas pada wilayah administrasi suatu daerah, tapi sekarang sudah menjadi persoalan Kalsel, yang sudah seharusnya melakukan penanggulangan secara bersama. Penelitian tentang penyakit layu pisang sangat penting, pemerintah daerah masing-masing harus menganggarkan dana untuk biaya penelitian dengan menggandeng lembaga pendidikan tinggi yang ada di daerah ini, agar dapat ditanggulangi atau setidaknya dapat diminimalisasi kerugian yang mungkin terjadi.

Penelitian hama dan penyakit tanaman sudah waktunya mendapatkan prioritas dari pemerintah daerah, karena sudah ada beberapa komoditas yang diserang hama dan/atau penyakit tanaman yang sangat merusak komoditas tersebut, seperti pisang dan jeruk. Perguruan tinggi yang ada di daerah ini perlu dilibatkan secara lebih luas dan dengan dukungan dana yang memadai, karena sangat sayang jika keahlian yang mereka miliki lebih banyak yang terpendam dan tidak mendapat lahan yang semestinya.

Dalam hal ini, panyakit layu pisang, yang hingga saat ini masih belum ada cara yang efektif dan efisien dalam penanggulangannya. Penggunaan pestisida sintetik juga belum bisa. Oleh karena itu, informasi sedikitpun tentang penyakit layu pisang ini perlu terus digali dan diperhatikan.

Berdasarkan pengamatan langsung terhadap pisang kepok (manurun) yang sudah terinfeksi patogen penyakit layu pisang, setahun yang lalu menghasilkan buah berlendir kemerahan (ooze), tapi sekarang sudah menghasilkan buah yang baik dan tidak berlendir padahal tidak dilakukan apapun terhadap pisang tersebut. Sementara, rimbun pisang kepok yang berjarak kurang lebih 5 meter dari pisang yang sudah menghasilkan buah yang baik, ternyata masih berpenyakit. Hal ini terjadi di beberapa tempat terpisah, ada pisang kepok yang sembuh dari penyakit dan juga pisang kepok yang berdekatan tetap sakit, padahal sama-sama terkena penyakit layu pisang. Dengan memperhatikan lebih lanjut terhadap pisang kepok yang (katakan) sembuh di beberapa tempat, posisi rimbun pisang kepok tersebut berada tepat kena aliran air pembuangan mandi dan cuci (piring atau pakaian) rumah tangga. Sedangkan yang tetap sakit tidak terkena aliran air pembuangan tersebut.

Dengan melihat asal air pembuangan tersebut, yang merupakan campuran dari sabun atau deterjen yang mengandung anti-bakteri, dapat diduga telah mampu membunuh bakteri penyakit layu pisang tersebut. Sehingga, pisang kepok yang dilalui air pembuangan secara tidak langsung mendapatkan anti-bakteri. Hal ini perlu dilakukan penelitian lebih lanjut.

Pemerintah daerah harus bertindak cepat dalam penanggulangan hama dan penyakit tanaman, karena sangat berdampak yang luar biasa bagi kesejahteraan masyarakat dan tanaman itu sendiri jika hanya menganggap seperti hal biasa apalagi seperti tidak peduli dan membiarkan saja. Para ahli yang tersedia, di Perguruan Tinggi yang ada di Kalsel (negeri atau swasta), jangan dibiarkan seperti tersimpan di dalam laci meja, tapi harus diberikan fasilitas yang memadai dan kalau perlu yang lebih besar dalam kegiatan berbagai penelitian, seperti untuk penyakit layu pisang dan jeruk.

Oleh karena itu, tindakan teknis melalui dinas terkait perlu disinergikan antar daerah untuk sosialisasi tentang penyebaran penyakit layu pisang terhadap masyarakat dan juga penyegaran terhadap aparat terkait untuk lebih memahami dan mengerti tentang penyakit layu pisang ini. Sedangkan, penelitian tentang hama dan penyakit tanaman khususnya penyakit layu pisang dan penyakit jeruk dengan melibatkan perguruan tinggi harus menjadi kepentingan yang mendesak bagi daerah, sehingga tidak berlebihan bila pemerintah memberikan anggaran yang memadai dan bahkan lebih besar untuk penelitian penyakit layu pisang ini sebagai bagian wujud adanya kepedulian pemerintah dalam penanggulangan penyakit layu pisang yang terus menyebar pada wilayah yang lebih luas.

Published by HE. Benyamine

Langit yang sama, bumi yang sama, meskipun berada di sisi kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan.

30 thoughts on “PENANGGULANGAN PENYAKIT LAYU PISANG KALSEL

  1. Kami di RT memanfaatkan tanah kosong untuk ditanami pisang kepok, tapi setelah dipanen dan buah pisangnya matang, dalam daging buahnya banyak ditemukan benjolan-benjolan hitam keras. Penyakit apa ini, ya?

  2. pisang termasuk buah favorit saya, bang ben. memang benar tuh, merebaknya wabah penyakit layu perlu segera diatasi. jelas ini menjadi tantangan tersendiri buat dinas terkait agar mampu menyelamatkan para petani yang mengandalkan sebagian penghasilannya dari pisang.

    1. Pisang … diolah maupun yang tidak diolah, tetap enak.

      Penyakit ini sangat cepat penyebarannya, dan bisa bertahan dalam tanah cukup lama … sungguh mengkhawatirkan, apalagi sebagian pisang dari Kalsel ini juga masuk ke pulau Jawa, yang bisa saja melalui pisang yang terkena patogen ini menjadi media penyebaran ke pulau Jawa.

    1. Penyakit layu pisang belum ada cara efektif dan efisien dalam menanggulanginya, nah kebetulan pisang dibelakang rumah yang terkena penyakit layu pisang ini ada yang sembuh dan diduga karena terkena air buangan mandi cuci (sabun anti bakteri).

      Apakah sabun anti bakteri bisa digunakan untuk menanggulangi penyakit layu pisang?

    1. Terima kasih telah berkunjung. Ya, pisang rebus… hmm.

      Penyakit ini mudah sekali penyebarannya, bisa melalui bagian-bagian pisang; batang, buah, atau alat yang digunakan untuk memotong batang pisang.

  3. Dulu waktu kecil saya suka pisang, sekarang juga. Postingnya nambah ilmu. Waktu saya di Banjar sekitar tahun 2006/2007 belum ada itu penyakit, ya. Kalo ada tak obati hehehe…
    Selamat ya kalo nampang di koran.
    Salam
    ALRIS

  4. Selamat Tahun baru Islam
    Semoga kita diberikan ampunan oleh Allah SWT 😛
    Mohon maaf bila setahun kebelakang ada komentar yang kurang berkenan di hati 😛
    Salam
    Dadang S

  5. Assalaamu’alaikum

    Ahhh… lama juga tidak membaca tentang penyakit ini Mas Ben. Alhamdulillah, pokok pisang di rumah saya sudah semakin segar dan banyak buahnya lagi sihat serta gebu.. he..he.. Salam manis selalu.

  6. Assalaamu’alaikum

    SAHABAT
    Walau…
    Langkah tak bertemu
    Tangan tak berjabat (perempuan sahaja ya)
    Ucapan tak terdengar
    Izinkan hati ini memohon maaf
    Atas segala…..
    Sikap dan lisan yang tak terjaga
    Janji yang terkota
    Hati yang kerap berprasangka (insya Allah tiada)
    Sepanjang setahun perkenalan kita
    Selama persahabatan kita terjalin di dunia maya
    Terima kasih atas kasih sayang dalam ukhuwwah yang dicerna
    Semoga kita selalu di dalam perlindungan-Nya

    SELAMAT MENYAMBUT MA’AL HIJRAH 1431
    Salam Awal Muharam dan salam manis dari saya di Bangi, Selangor, MALAYSIA.

    SITI FATIMAH AHMAD

  7. wow pisang, di tempat kita memang banyak ya pisang , sayang dikirim keluar daerah , soalnya di kalsel ini belum ada pabrik pengolahan pisang menjadi kuliner yang beraneka ragam, oya masalah penyakit layu pisang itu , saya gak begitu paham, tapi sepertinya menjadi tantangan serius pihak terkait, apalagi pisang termasuk komoditi unggulan di kalsel ini..

  8. mengerikan sekali pak, pastinya sangat merugikan petani pisang di Kalsel pak… mudah-mudahan penyakitnya tidak menyebar terlalu luas pak…nanti bisa-bisa ampah kena juga..heeeeee

  9. mas heb, saya ketinggalan banyak tulisan bermutu ala heb nih. karena nggak bisa ngebut, maka saya akan menebus ketinggalan saya pelan-pelan saja, ya.

    penyakit layu pisang memang cepat sekali menular. tidak menyangka bahwa kita sebagai masyarakat awam ternyata memiliki andil yang cukup besar dalam hal penularan ini. saya ingat sekali saat penyakit layu pisang menyerang pisang barangan yang jadi komoditas kota medan. wuih, repot sekali, mengingat pisang ini termasuk buah favorit di kota saya karena rasanya yang enak dan bentuknya yang cantik, sangat cocok buat jamuan.

  10. Assalaamu’alaikum

    SELAMAT HARI IBU ini ku tujukan buat:

    1. SAHABATKU ….SEORANG IBU
    2. IBU KALIAN
    3. ISTERI KALIAN

    SAHABAT,
    MENGERTILAH BAHAWA…..

    Hati IBU bagaikan jurang yang didasarnya selalu ada maaf
    Di sisi IBU adalah tempat yang paling aman
    Cinta IBU tidak pernah lapuk
    Cinta IBU adalah yang laing baik daripada segalanya.

    # KEPADA SAHABAT DAN PEMBACA YANG BERADA DI LAMAN SAHABATKU INI… Semua anda dijemput ke LAMAN MENULIS GAYA SENDIRI untuk menerima HADIAH AWARD –AWARD ISTIMEWA dari saya sempena menyambut SELAMAT HARI IBU di Indonesia.

    Dengan segala hormatnya saya mempersilakan anda sekelian menerimanya sebagai tanda ketulusan hati SEORANG SAHABAT yang mencintai kalian.

    Selamat Tahu Baru Hijriyyah 1431 dan Selamat Tahun Baru 2010
    Salam mesra dari BANGI, MALAYSIA.

    -SITI FATIMAH AHMAD –
    22 Disember 2009/RABU

  11. Assalaamu’alaikum

    Kembali mengunjungi sahabat baik di Banjarmasin. apa khabar ? Mudahan sihat sellau hendaknya. Kok nggak ada postingan baru lagi Mas Ben. Kangen deh mahu baca artikel saudara. Paling kurang tulislah sajak. Sibuk banget ya.

    Mudahan dimudahkan segala urusannya. Salam mesra dan hangat selalu buat sahabatku HE.Benyamine di Banjarmasin dari saya di Bangi, Malaysia.

  12. Sangat membantu para petani pisang 😛
    Namun apakah penyakit ini untuk wilyah geografis tertentu saja ,atau umum tiap wilayah ?

  13. Assalaamu’alaikum

    Indahnya DUNIA hanya sementara.
    Indahnya CINTA hanya seketika.
    Indahnya MIMPI kadang tak pasti.
    Tapi……. Indahnya PERSAHABATAN sesama kita sukar dicari ganti.

    Maaf sahabatku… kerana lambat berkunjung balas; banyak urusan mengulit diri dan perlu dibereskan. Terima kasih atas ingatan berpanjangan. Mudahan kita semua diredhai Allah swt.

    Selamat Tahun Baru 2010. Salam mesra dari Sarikei, Sarawak.

    HEB : Wa’alaikum salam
    Selamat tahun baru, salam yang hangat selalu.

  14. assalamualaikum. saya telah menanam pokok pisang kulture tisu seluas 3 ekar.. masaalah yg merunsingkan saya sekarang ialah tanaman pisang kami keliahatan kuning pada daun yg berada dibahagian bawah….hanya tinggal dua tiga pelepah sahaja yang ok… boleh tolong beritahu saya masaalah apa yg sedang dihadapi oleh tanaman kami sekarang….

    HEB: Wa’alaikum salam. Mungkin, itu disebabkan jamur (fusarium). Jika terserang jamur atau bakteri, memang manjadi masalah, karena sulit dalam penanggulangannya. Biasanya, tanaman pisangnya langsung diganti dengan varietas baru yang sehat dan lebih tahan pada penyakit, tapi masalahnya jamur dan bakteri ini bisa bertahan di dalam tanah dalam jangka waktu yang lama.

    Memperhatikan pisang di belakang rumah (beberapa), yang terkena air pembuangan limbah cucian piring dan pakaian (deterjen yang pakai anti bakteri), yang semula buahnya berlendir merah (bakteri) menjadi tidak lagi, tapi ini masih perlu dibuktikan (?).

  15. ko di kmpung sya, kebanyakan para petani pisang hanya membiarkan pisang tersebut mati dengan sendirinya..
    karna apabila pisang yang terserang penyakit itu kita tebang, maka dia akan berpindah ke pohon di sebelahnya,,,
    thank bung ben..

Leave a reply to Arief Rachman Heriansyah Cancel reply